Atlantis adalah sebuah benua yang dihuni oleh peradaban yang sangat tinggi dan alamnya yang sangat kaya. Tetapi, karena keangkuhan dan kesombongan mereka. Yang kuasa menghukum mereka dengan banjir dan gempa bumi yang sangat dahsyat, yang kemudian meneggelamkan benua tersebut.
Pencarian demi pencarian dilakukan oleh para ahli. Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Tetapi, benua ini belum juga dapat ditemukan. Karena tidak mendapatkan hasil sama sekali, sebagian orang kini beranggapan bahwa Benua Atlantis itu hanyalah cerita dongeng semata. Kemudian, sorang ahli fisika nuklir yang bernama Professor Santos menyatakan, Atlantis tidak dapat ditemukan karena pencarian dilakukan ditempat yang salah. Ia mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology.
Menurut Santos, Hal yang sangat mempengaruhi tengelamnya Atlantis adalah Letusan Gunung Karakatau. Pada saat Gunung Karakatau meletus, Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, dan diantara Jawa dan Kalimantan. Kemudian, Abu vulkanik dari gunung krakatau tersebar ke seluruh permukaan bumi, yang waktu itu masih sebagian besarnya ditutupi oleh es.
Lalu, Abu vulkanik menutupi permukaan es. Karena Abu vulkanik meresap panas dari sinar matahari, perukaan es yang ditutupi oleh abu vulkanik meleleh dan membuat sebuah banjir yang sangat hebat. Banjir ini menenggelamkan sebagian dari dataran rendah Indonesia. Dan, dataran rendah ini kemudian dikabarkan adalah Benua Atlantis yang hilang. Oleh karena itu, kita selaku bangsa Indonesia, harus merasa bangga kalau kita itu adalah penerus dari peradaban Atlantis yang dahulu menjadi pusat peradaban dunia.
Semoga Artikel ini bermanfaat...!!!
Wassalamualaikum wr wb
0 komentar:
Posting Komentar